TANAH LOT
[gambar : wikitravel]
Tanah lot berasal dari kata tanah yang
berada di laut. sebutan ini memang sangat pas dengan pemandangan tanah
lot. di atas karang itu ada sebuah Pura yang menjadi tempat favorit
untuk menikmati sunset bali yang indah. tanah lot sendiri mempunyai
sejarah yang menarik untuk ditelusuri. konon pada masa lampau ada
seorang bangsawan yang bernama Hyang Dwi Jendra beliau sangat dihormati
raja dan para penduduk. dia menjadi guru spiritual yang banyak
mengajarkan tentang kemakmuran dan tentang masalah-masalah yang terjadi
di dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Selain itu beliau juga dikenal dengan
sebutan Dharma Yatra. banyak sebutan untuk dirinya di daerah Lombok
sendiri beliau mempunyai sebutan Tuan Semeru yang bisa diartikan guru
dari gunung semeru. beliau datang ke bali pada abad ke 15. beliau sangat
di hormati dan disegani tak terkecuali raja yang berkuasa saat itu
yaitu Raja Dalem Waturenggong sangat menaruh hormat kepada beliau.
selain mengajrkan ajaran dharma beliau juga membangun tempat ibadah.
sedangkan sejarah adanya pura dia atas batu karang berawal saat beliau
mengajarkan ajaran Dharma saat itu beliau melihat sinar suci dari arah
tenggara dan beliau menemukan mata air dan tak jauh dari mata air itu
beliau menemukan karang yang berbentuk burung beo besar yang disebut
Gili Beo, gili dalam bahasa bali berarti batu karang dan beo berarti
burung jadi bisa diartikan batu karang yang berbentuk burung beo.
Setelah penemuan itu akhirnya beliau
membangun temapat untuk meditasi dan tempat pemujaan untuk dewa laut.
beliau juga mengajarkan ajaran-ajaran untuk para penduduk sekitar yang
pada saat itu menganut monotheisme. lambat laun ajaran dharma beliau
bisa merubah ajaran yang mereka anut selama ini dan mengusir Dang Hyang
Nirartha yang selama ini memimpin penduduk itu. dang hyang nirartha
tidak tinggal diam dengan pengusiran itu dengan kekuatan spiritualnya
dia memindahkan batu karang itu ke tangah laut guna menghalangi para
penduduk desa yang mengejarnya dan dengan selendangnya diciptakan
ular-ular sebagai pelindung tempat itu.
Sebelum pergi dang hyang nirartha
memberikan keris yang diberi nama ki baru gajah yang terkenal ke
ampuhanya dan kesaktianya. saat ini keris itu disimpan di puri Kediri
dan untuk menghormati dan mengenangnya setiap 210 sekali di tempat ini
diadakan acara Upacara Piodalan dan pada hari besar kuningan para
penduduk akan berjalan 11 km pulang pergi menuju pura luhur pekendungan
300 km dari pura tanah lot.
Tanah lot sekarang ini menjadi salah
satu tempat favorit para wisatawan baik itu mancanegara dan domestic.
laut disekitar tanah lot memang besar ombaknya sehingga para pengunjung
memang harus berhati-hati dan satu lagi jika berkunjung ke tempat ini
harus berpakaian sopan dan tidak berkata kotor apalagi melakukan
perbuatan yang tidak senonoh karena tempat ini merupakan tempat yang
dianggap suci dan keramat.
Legenda
Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa. Ia adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot. Ia menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura di sana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhir dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben 'akhirnya' menjadi pengikut Danghyang Nirartha.
Lokasi
Obyek wisata tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan. Disebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah Pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan Pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), turis-turis biasanya ramai pada sore hari untuk melihat keindahan sunset di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar